JAKARTA – Mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj ikut mengomentari 100 hari pertama kinerja pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Dia menilai presiden sekarang masih dalam bayang-bayang pemerintahan lama. Namun, Kiai Said yakin Prabowo mampu memimpin dan memajukan Indonesia.
Kiai Said mengatakan, dalam 100 hari pertama kinerja Prabowo, langkah-langkah konkret yang dilakukan belum terlihat. Prabowo masih berada di bawah bayang-bayang pemerintahan yang lama. Menurutnya, belum ada langkah mubadarah atau penetrasi yang cerdas dalam membangun ekonomi, budaya, dan Pendidikan. “Langkah yang konkret memang masih belum kelihatan, tapi semua mengharapkan dan optimis Pak Prabowo mampu memimpin Indonesia dan memajukan bangsa ini,” terang ulama kelahiran Cirebon itu.
Kiai Said menegaskan bahwa dirinya sangat yakin dan optimis Prabowo bisa menjadikan Indonesia semakin maju dan sejahtera. Rasa optimis merupakan modal untuk memimpin dan membangun bangsa. “Ya harus yakin, dalam bahasa Arab muroqobah, optimis. Kalau belum-belum sudah tidak optimis, ya awal kegagalan. Kita harus optimis. Ada kekeliruan kita kritik, tapi langkah-langkah positif harus kita dukung,” paparnya.
Mustasyar PBNU itu mengatakan, dirinya merasa yakin Prabowo mampu memimpin Indonesia, karena Presiden keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah meyatakan bahwa Prabowo akan menjadi presiden di usia tuanya. Prediksi itu akhirnya terbukti dengan terpilihnya Prabowo pada Pilpres 2024.
Menurut Kiai Said, dirinya menjadi saksi ketika Gus Dur menyampaikan prediksinya bahwa Prabowo akan menjadi presiden. Pernyataan itu disampaikan Gus Dur saat acara open house di rumahnya wilayah Ciganjur, Jakarta Selatan. “Sesuai ceramahnya Gus Dur, Prabowo orang yang ikhlas, dipecat dari Pangkostrad tidak melawan. Mengko bakale dadi presiden, nek wes tuwo (Nanti akan jadi presiden, ketika sudah tua),” ungkap Kiai Said menirukan pernyataan Gus Dur.
Menurut Kiai Said, tidak hanya dirinya yang menjadi saksi, banyak orang yang ikut hadir saat Gus Dur menyampaikan prediksinya terkait Prabowo presiden. Selain Kiai Said, saat itu ikut hadir mantan Ketua KPU RI Agus Miftah, para wartawan, dan tokoh lainnya.
Kiai Said mengatakan bahwa Prabowo adalah sosok pemimpin yang mempunyai karakter tegas. Kebijakan yang diambilnya bukan untuk dirinya, karena Prabowo sudah selesai dengan dirinya. Prabowo merupakan pribadi yang sudah mapan, kaya, dan memiliki seorang anak yang sudah dewasa. Jadi, Prabowo sudah tidak memiliki beban yang menghambat dirinya dalam memimpin Indonesia.
Alumnus Universitas Ummul Qura’ Makkah itu menjelaskan Prabowo adalah pemimpin yang bersungguh-sungguh. Hal itu terlihat dari pidato yang dia sampaikan. Salah satunya terkait pemberantasan korupsi. Prabowo ingin agar para koruptor dihukum berat, karena telah merugikan negara dan masyarakat.
Selain itu, Prabowo merupakan sosok yang cinta dan sangat hormat dengan ulama. Saat masih aktif menjadi tentara, dia selalu datang ke kiai sebelum melakukan tugas negara. Bahkan, di hari-hari biasa sebelum menjabat presiden, Prabowo juga sering sowan ke kiai. “Pak Prabowo pernah ke rumah saya empat kali. Datang ke rumah saya dengan membawa makanan Arab, terus dimakan bareng di sini. Pak Prabowo juga sering datang ke kantor PBNU,” tandas Kiai Said.